REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jadwal keberangkatan ibadah haji 2016
sudah semakin dekat. Kepala Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) Muchtarudin Mansyur mengimbau agar para calon jamaah haji
mempersiapkan kondisi kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
sejak awal.
"Pemeriksaan kesehatan sejak awal itu merupakan kunci," kata Muchtarudin kepada Republika.co.id, Selasa (10/5).
Selain faktor usia, kata Muchtarudin, ada pula faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi kesehatan. Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan
sedini mungkin menjadi penting untuk dapat mengenali potensi dan
gangguan kesehatan calon jamaah untuk kemudian dikendalikan dan diobati.
Setelah pemeriksaan, maka diperlukan juga pembinaan bagi calon jamaah
haji. Dalam pembinaan, calon jamaah haji juga memiliki peran yang
sangat besar untuk menhgunakan failitas kesehatan dengan maksimal. Calon
jamaah harus mengikuti saran dan tindakan-tindakan medis yang
dianjurkan oleh dokter ataupun petugas kesehatan termasuk memperhatikan
kebutuhan gizi, rutin meminum obat dan melakukan latihan fisik.
Pemeriksaan dan pembinaan ini berlaku bagi semua calon jamah haji
khususnya bagi mereka yang masuk kategori jamaah risiko tinggi (risti).
Tahun ini, Muchtarudin memperkirakan setidaknya ada 60 persen jamaah
yang masuk kategori risti.
Menjelang jadwal keberangkatan ibadah haji, Muchtarudin mengaku saat
ini Kemenkes sudah mempersiapkan pelayanan kesehatan meliputi perekrutan
sumber daya manusia (sdm), melengkapi perbekalan obat, vaksin serta
alat-alat kesehatan. Sejauh ini, persiapan yang dilakukan oleh Kemenkes
sudah hampir mencapai 70 persen. "Tiga bulan kedepan ditargetkan
persiapan sudah selesai smpai 100 persen," kata Muchtarudin
menambahkan.
Diharapkan, 65 persen calon jamaah sudah mulai memeriksakan kondisi
kesehatan. Sehingga, pola penyakit yang ada bisa segera teridentifikasi.
Dokter dan petugas kesehatan kloter nantinya juga harus memahami
kondisi kesehatan calon jamaah sejak awal.
Muchtarudin memaparkan, penyakit yang berisiko tinggi diperkirakan
berasal dari faktor cuaca panas serta penularan virus unta yang
berakibat pada gangguan pernafasan. Untuk itu, Muchtarudin menyarankan
agar para calon jamaah nantinya mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak
berhubungan langsung dengan ibadah.
"Ini harus dibekali sejak awal kepada calon jamaah," tutup Muchtarudin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar